Penulis

Buku Putih Koran Pak Oles ditulis oleh Beny Ule Ander, jurnalis Koran Pak Oles. Sebuah "saripati" eksistensi koran sebagai media informasi yang mengedukasi pasar, konsumen dan branding perusahaan.
Kontak penulis di email aktif: benyuleander@gmail.com

KAWASAN TEMPUR

KAWASAN TEMPUR

Senin, 07 Januari 2008

XII Mengusung Nama Produk Dari Bukit Hexon

Apa beda Hexon, Radio Hexon dan Bukit Hexon? Bedanya sangat jelas. Hexon adalah nama produk vitamin oli mesin, Radio Hexon adalah nama stasiun radio FM, sedangkan Bukit Hexon awalnya bernama Bukit Sandeh yang ‘dibaptis’ menjadi Bukit Hexon. Namun, ketiga nama itu memiliki kesamaan dengan menyandang gelar Hexon. Tujuannya untuk memperkuat nama dengan tiga pilar informasi, yaitu Hexon sebagai produk, Radio Hexon sebagai informasi, dan Bukit Hexon sebagai kekuatan sumber daya alam dan sumber daya manusia.

Konsep branding strategy (strategi pencitraan merek) dalam ilmu pemasaran ini disebut lateral marketing (pemasaran lateral), yaitu bagaimana menghubungkan hal-hal yang tidak berhubungan menjadi berhubungan, sehingga mampu memperkuat merek. Contohnya, bagaimana menggabungkan informasi produk rokok dengan motor balap, sepak bola dan beasiswa yang dapat memperkuat citra merek rokok. Contohnya bagaimana menggabungkan produk merek jamu dengan toko buku dan coffee shop; bagaimana menggabungkan produk merek jam dengan hotel dan festival ratu kecantikan.

Ternyata di alam ini hal-hal yang tidak berhubungan kalau dipikir lebih dalam lagi selalu saja ada hubungan. Semuanya itu tidak mampu dilihat jika kita memakai kacamata vertikal, yang hanya mampu melihat hubungan dari atas ke bawah atau sebaliknya. Jika kita melihat dengan kacamata lateral, maka kita harus mampu berpikir zig-zag, sehingga setiap produk memiliki hubungan, apakah hubungan tersebut saling mendukung atau saling menjatuhkan. Dalam ilmu pemasaran, produk-produk yang saling mendukung akan dipupuk sedemikian rupa sehingga mampu meningkatkan citra dan memperkuat merek. Sedangkan produk yang saling menjatuhkan dieliminir sehingga tidak merusak citra dan tidak melemahkan merek.

Hexon adalah sebuah merek produk baru yang membutuhkan strategi pencitraan yang tepat guna dan tepat sasaran. Tepat guna berarti efisiensi dan berbiaya rendah. Tepat sasaran berarti cepat, mengena dan menghasilkan penjualan. Pencitraan produk Hexon memerlukan pemikiran, tindakan dan persiapan pendanaan yang matang untuk mendapatkan merek yang kuat, sehingga mampu mendapatkan ceruk pasar yang tepat pada saat yang tepat di tengah persaingan pasar global yang sengit.

Pada awalnya adalah sebuah ide dari Pak Oles saat jeda rapat di Pak Oles Centre, bahwa untuk mengangkat citra Hexon perlu memiliki sebuah sirkuit balap. Karena bermimpi itu gratis, maka setelah rapat, mimpi untuk memiliki sirkuit balap dilanjutkan di sebuah kedai kopi. Rapat mimpi itu diakhiri dengan kesimpulan bahwa pada suatu saat, entah kapan, entah di mana dan entah bagaimana caranya asal halal, sirkuit balap yang diimpikan akan dibangun di Bali. Selama dua bulan pasukan informasi pembebasan tanah untuk sirkuit bergerilya berlagak cukong dan investor. Setelah susah payah mencari informasi lokasi dan harga tanah, maka sampailah pada kesimpulan, bahwa karena harga tanah di Bali cukup mahal dan sangat sulit mencari lahan yang luas dalam satu hamparan, maka ide untuk membangun sirkuit cukup dihentikan saja, karena alasan keuangan dan kalaupun ide gila tersebut dilanjutkan bisa-bisa si pemimpi ide benar-benar menjadi kurang waras.

Setahun kemudian Pak Sandi menawarkan lahannya seluas delapan hektar kepada Pak Oles. Lahan berupa bukit dengan tebing-tebing batu, yang oleh masyarakat dikenal dengan nama Bukit Sandeh di Kabupaten Buleleng. Untuk mendaki bukit, kita harus turun menyisiri jurang berbatu dan menanjaki punggung bukit sehingga bisa sampai ke lokasi. Kehidupan masyarakat di sekitar bukit sangat sederhana. Kebanyakan rumahnya terbuat dari kayu, beratap seng dan berlantai tanah.

Setelah melakukan perenungan mendalam, akhirnya Pak Oles memutuskan untuk membangun bukit bersama masyarakat menjadi lebih bernilai, untuk kawasan pertanian, pariwisata dan olahraga otomotif, sirkuit garden track, untuk lomba ngebut di tengah kebun. Nama Bukit Sandeh yang dianggap kurang hoki diubah menjadi Bukit Hexon. Tentu saja nama Bukit Hexon menjadi cepat terkenal, karena namanya yang modern dan mengglobal, mudah mengucapkan dan enak didengar. Ketenaran nama Bukit Hexon cepat melesat karena mengusung nama Hexon dan informasi dari Radio Hexon. Segala aktivitas masyarakat dan pembangunan yang dilakukan di Bukit Hexon diinformasikan secara nasional melalui Koran Pak Oles dan Tabloid Montorku. Dalam waktu satu tahun nama Bukit Hexon ibarat legenda sebuah negeri di dunia antah berantah, karena masyarakat mengenal namanya tapi belum tahu di mana letaknya.

Pembangunan di Bukit Hexon diawali dengan menggempur batu dan melebarkan jalan setapak. Batu-batu besar dipecah dan ditata sebagai bahu jalan. Batu-batu kecil dan pasir diratakan untuk badan jalan. Sungai kering berbatu yang memisahkan tanah berbukit diuruk batu besar selebar badan jalan menyerupai jembatan. Semua dikerjakan dengan tangan, dengan peralatan linggis, martil, pacal, cangkul dan sekop. Dengan bekerja keras setiap hari, selama 180 hari, jalan setapak menuju Bukit Hexon bisa dilalui mobil. Langkah pertama untuk membuka isolasi Bukit Hexon sudah dilakukan. Seribu langkah untuk pekerjaan selanjutnya masih tetap menunggu.

Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong masyarakat bekerja giat membangun desa. Satu tahun pembangunan telah dilakukan di Bukit Hexon. Taman, kebun dan lahan berundak siap dikunjungi. Sirkuit garden track siap dilibas pembalap tril untuk memacu adrenalin. Kunjungan masyarakat lebih dari 1000 orang pada saat perayaan ulang tahun PT Karya Pak Oles Tokcer membuktikan animo masyarakat yang kuat terhadap aktivitas di Bukit Hexon. Meski sederhana, tapi energi yang dipancarkan dari Bukit Hexon sangat besar. Ternyata sederhana itu indah dan berenergi.

Satu langkah kemajuan telah dilakukan dalam mencitrakan produk Hexon, yaitu dengan menggunakan kekuatan bukit. Bukit yang terlantar tidak akan memberikan nilai, bahkan bukit yang gersang bisa membakar desa pada saat kekeringan, atau menggelontorkan banjir bandang pada saat musim hujan. Tapi bukit yang dikelola dengan baik akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. Di punggung-punggung bukit bisa ditanami sayur dan bunga, beternak unggas, sapi, kambing dan kelinci, bahkan beternak lebah, burung hias dan kupu-kupu indah. Semua tergantung kekuatan visi dan kerja keras.

Yang tersisa, menjawab sebuah pertanyaan dengan pasti. Untuk apa dan bagaimana caranya agar sebuah bukit memberi makna. Pak Oles coba memberi jawaban. ‘’Untuk mengusung nama produk Hexon dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Bukit Hexon”. Kebenaran jawaban itu hanya bisa ditentukan waktu. Jika produk Hexon tercitra dengan baik dan mampu memimpin pasar serta masyarakat Bukit Hexon menjadi semakin sejahtera, berarti jawabannya benar. Jika sebaliknya, maka jawabannya salah. Mari kita tunggu lima tahun lagi.

Tidak ada komentar:

Total Tayangan Halaman